Saya sering terpukau mendengar kisah-kisah tentang Nabi Sulaiman. Kemegahan kerajaannya atau kedahsyatan pasukannya tak pelak membuncahkan decak bahwa Allah pernah memberi kuasa sedemikian hebat pada manusia ini.
Malam itu, Abah menceritakan sedikit dari ribuan kisah menakjubkan tentang nabi Sulaiman. Sebagai penguasa pasukan jin, binatang, dan manusia, Sulaiman As menaiki kendaraan yang tidak biasa. Alih-alih kereta kencana atau kuda bermahkota, Sulaiman As menggunakan angin sebagai kendaraannya! Bayangkan betapa cepat beliau menukik, betapa halus manuvernya, ringan gerakannya, nol bahan bakar, haduuuh… bebas polusi pula. Sepanjang sejarah, belum ada yang menandingi kehebatan kendaraan Sulaiman As.
Sulaiman As tidak serta merta mendapatkan angin sebagai kendaraannya. Dikisahkan, beliau memiliki lebih dari seribu kuda pacu dengan keindahan luar biasa. Sulaiman As sangat menyukai kuda-kudanya. Satu hari, saking terlenanya beliau akan keindahan koleksi kudanya, waktu ibadah ashar hampir terlewat. Sulaiman baru tersadar dari lalainya saat Allah swt memberikan teguran. Sulaiman tersentak. Begitu menyesal beliau telah melalaikan waktu ibadah. Saking malu dan sesalnya, Sulaiman memerintahkan untuk menyembelih semua kuda kesayangannya dan membagi-bagi dagingnya pada rakyat. Semata untuk menghindar dari kesalahan yang sama. Melalaikan ibadah karena terlena goda dunia. Dan atas keihlasan Sulaiman, Allah SWT menundukkan angin di bawah kuasa beliau. Sebagai ganti dari seribu kuda yang dikorbankan karena Allah semata.
Itu nabi Sulaiman. Lha kita? Nonton dorama saja sampai lupa waktu sholat. Eheh… enggak ya?!
Subhanallah, betapa Allah tidak menyia-nyiakan kebaikan yang dilakukan hamba atas nama-Nya.
Maha kuasa Dia dan Maha Kaya Allah di atas segalanya.
No comments:
Post a Comment